Fadli Zon: Candi Plaosan, Harmoni Budaya, Alam, dan Spiritual

    Fadli Zon: Candi Plaosan, Harmoni Budaya, Alam, dan Spiritual
    Menteri Kebudayaan Fadli Zon

    KLATEN - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyoroti keistimewaan Candi Plaosan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyebutnya sebagai perwujudan lanskap budaya yang harmonis. Ia menggambarkan bagaimana situs bersejarah ini secara utuh menyatukan ruang manusia, nilai keagamaan, dan keindahan alam.

    “Candi Plaosan adalah contoh lanskap budaya yang utuh, di mana ruang manusia, agama, dan alam saling menyapa, dikelilingi sungai, sawah, pemukiman tradisional, juga Gunung Merapi di utara dan Bukit Breksi di selatan, ” ujar Fadli saat peresmian candi perwara dan peletakan batu pertama pengembangan situs Candi Plaosan pada Kamis (23/10/2025).

    Menurut Fadli, Candi Plaosan merefleksikan konsep mega diversity yang melampaui keragaman hayati semata. Konsep ini juga mencakup kekayaan kearifan ekologis serta tata kehidupan leluhur yang telah mengajarkan keseimbangan antara manusia dan alam sejak abad ke-9.

    “Indonesia adalah mega diversity bukan hanya dari sisi biologi, tetapi juga dari kearifan ekologis dan tata hidup budaya dan leluhur kita telah lebih dulu mengajarkan keseimbangan antara alam dan manusia sebelum dunia menyebutnya sebagai sustainability atau keberlanjutan, ” tegasnya.

    Ia menambahkan bahwa kawasan yang berdekatan dengan Candi Prambanan ini masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara berkelanjutan. Penataan yang baik diharapkan tidak hanya menjaga nilai sejarah dan spiritualnya, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi edukasi, pariwisata, budaya, hingga perekonomian masyarakat sekitar.

    “Candi Plaosan yang tidak jauh dari Prambanan saya lihat masih sangat terbuka untuk dilakukan respons terutama penataan kawasan ini. Saya kira ini secara bertahap akan semakin kelihatan dalam waktu dekat, ” imbuhnya, menunjukkan optimisme terhadap perkembangan situs ini.

    Fadli menekankan bahwa kemajuan kebudayaan bukan hanya soal pemugaran fisik bangunan bersejarah, melainkan juga tentang merawat dan menghidupkan kembali filosofi yang mendasari peradaban tersebut. Ia menyebutkan bahwa melalui Balai Pelestarian Wilayah X dan Museum dan Cagar Budaya (MCB), pemugaran Candi Perwara di Plaosan akan terus berlanjut, bertransformasi menjadi ruang hidup kebudayaan.

    Ia berharap upaya ini dapat menjadi jembatan budaya yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan bangsa Indonesia.

    Di akhir pernyataannya, Fadli mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersinergi dalam upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan nasional. “Pelestarian kebudayaan harus menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah, tetapi juga korporasi, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat. Ini adalah warisan milik kita semua, ” pungkasnya. (PERS)

    candi plaosan fadli zon budaya indonesia lanskap budaya kearifan lokal pelestarian cagar budaya
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    KPK Sita Rp4,6 M dari Lahan Sawit Nurhadi...

    Artikel Berikutnya

    Richard Mille: Sang Maestro Jam Tangan Mewah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Pelayanan Sore Aiptu Ruswin Cegah Kemacetan di Bawah Fly Over Cikampek 
    Bhabinkantibmas dan Babinsa Beri Rasa Nyaman Pembagian Bantuan Pangan di Desa Tirtasari Wilkum Polsek Cikampek 
    Personil Polsek Cikampek Aiptu Nana Pengamanan Penyaluran Bantuan Pangan di Desa Parakanmulya Guna Kelancaran Giat 
    Patroli Malam Minggu Polsek Cikampek Cegah C3 Sasar Jalur Interchange Kalihurip dan Kawasan Indotaisei 
    Cegah C3, Tawuran dan Gank Motor, Patroli Subuh Połsek Cikampek Pantau Jalur Dawuan 

    Ikuti Kami