CIANJUR - Kabar gembira datang dari Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tim pemugaran dan penelitian lanjutan Situs Gunung Padang baru saja mengumumkan serangkaian temuan dan fakta baru yang mengejutkan. Penggalian mendalam di beberapa titik teras utama situs bersejarah ini telah membuka tabir misteri yang selama ini menyelimuti usianya.
Ketua Tim Peneliti dan Pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang, Ali Akbar, mengungkapkan optimisme timnya. "Kami menemukan banyak bahan karbon yang akan diteliti untuk memastikan usia dari Situs Megalitikum Gunung Padang, " ujarnya di Cianjur, Senin.
Temuan-temuan berharga ini, termasuk bahan karbon yang menjadi kunci untuk menentukan usia pasti Situs Gunung Padang, akan segera menjalani uji laboratorium. Hasilnya akan diungkap setelah proses penelitian dan pemugaran tahap awal rampung. Sejauh ini, ekskavasi di kelima teras situs telah memberikan gambaran awal yang signifikan.
"Ada temuan baru selama proses berjalan, nanti setelah tuntas akan disampaikan ke publik termasuk usia pasti situs, " pungkas Ali Akbar, menegaskan komitmen transparansi penelitian.
Upaya ini merupakan bagian dari program penataan ulang atau restrukturisasi Situs Megalitikum Gunung Padang yang digagas oleh Kementerian Kebudayaan (Kemenbud). Tujuannya adalah untuk mengembalikan bentuk asli situs agar sedekat mungkin dengan kondisi saat pertama kali dibangun.
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menjelaskan bahwa penelitian dan pemugaran dilakukan secara berkelanjutan. "Pemugaran dan penelitian dilakukan tim ahli dari berbagai bidang keilmuan terus dilakukan serta dilanjutkan hingga tuntas sesuai yang disampaikan Ketua Tim Arkeolog akan berjalan secara berkesinambungan termasuk melibatkan warga sekitar sebagai pembantu tim, " katanya.
Tahap awal pemugaran difokuskan pada bagian samping hingga teras 5 dan 4. Area ini dipilih karena kerentanannya terhadap longsor atau pergeseran tanah. Penataan awal dilakukan untuk memperkuat struktur punden berundak yang telah mengalami perubahan akibat usia dan faktor cuaca, sebuah upaya menjaga warisan berharga dari generasi ke generasi. (PERS)