Danantara Ungkap Kinerja BUMN Merugi, Targetkan Profitabilitas

    Danantara Ungkap Kinerja BUMN Merugi, Targetkan Profitabilitas
    Managing Director Danantara Indonesia, Rohan Hafas

    JAKARTA – PT Danantara Asset Management (DAM) tak segan membongkar habis akar permasalahan kinerja sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilai belum memberikan keuntungan optimal. Fokus utama mereka kini tertuju pada emiten seperti PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau Semen Indonesia Group (SIG), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), hingga PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

    Ketiga perusahaan pelat merah ini hanyalah sebagian dari 43 BUMN yang menjadi sasaran perbaikan Danantara sejak resmi beroperasi pada 24 Februari 2025. Tak hanya itu, Danantara juga turut membenahi kinerja PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau yang dikenal sebagai InJourney.

    Pendekatan Danantara tidak hanya menyentuh aspek keuangan, namun juga merambah pada perbaikan menyeluruh, termasuk penguatan daya saing dan pembenahan manajerial. Harapannya, perusahaan-perusahaan BUMN ini dapat kembali bangkit dan menghasilkan profitabilitas yang signifikan.

    Managing Director Danantara Indonesia, Rohan Hafas, mengungkapkan bahwa dampak positif dari upaya perbaikan tersebut mulai terasa. Ia mencontohkan peningkatan kualitas pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang kini semakin membaik berkat sentuhan Danantara pada InJourney.

    Lebih lanjut, Rohan menjelaskan bagaimana Danantara menangani bisnis Semen Indonesia yang sebelumnya mengalami penurunan laba drastis. “Semen Indonesia itu setiap tahun labanya turun terus, ” ungkapnya.

    “Jadi, ada crucial thing yang Danantara lakukan untuk mengembalikan itu. Dalam beberapa bulan, dia (SMGR) sudah kick back. Sudah semakin besar keuntungannya. Hanya hal-hal sederhana yang dilakukan. Jadi model bisnisnya itu dibalik (twist), ” ujar Rohan dalam agenda Coffee Morning di Wisma Danantara pada Jumat (31/10/2025).

    Upaya perbaikan Grup Semen Indonesia terlihat jelas melalui ekspansi yang digalakkan oleh dua anak usahanya: PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB). SMBR akan memperluas jangkauan bisnisnya dengan menjual produk semen kepada subdistributor dan pembeli langsung, berperan sebagai koordinator wilayah di Jambi, Sumatra Selatan, dan Lampung dengan model management fee.

    Sementara itu, SMCB akan membuka lini bisnis baru dalam pengelolaan limbah B3 dan non-B3, khususnya untuk layanan on site services di sektor industri pertambangan minyak dan gas, termasuk drilling waste management. SMCB juga akan mengaktifkan kembali pemasaran dan penjualan produk semen Indonesia sebagai bagian dari integrasi grup.

    SMCB ditunjuk sebagai koordinator area pemasaran dan penjualan di wilayah Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah (selatan), Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, dan Bangka Belitung. Skema ini akan memberikan management fee kepada SMCB dari penjualan produksi anak usaha SIG.

    Meskipun demikian, laporan keuangan Semen Indonesia per 30 September 2025 menunjukkan pendapatan sebesar Rp 25, 30 triliun, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 114, 83 miliar, turun drastis 84, 1% dibandingkan tahun lalu.

    Tak hanya Semen Indonesia, Danantara juga masih terus berupaya membenahi kondisi PT Krakatau Steel (KRAS). “Krakatau Steel akan segera kami finalisasi. Kami bongkar habis. Nggak pernah untung. Nggak pernah bagus, ” tegas Rohan.

    Menurut Rohan, KRAS dihadapkan pada segudang persoalan, mulai dari investasi yang salah sasaran hingga inefisiensi operasional, termasuk masalah pada fasilitas blast furnace yang menyerap investasi miliaran dolar dan diduga terkait indikasi korupsi.

    Padahal, KRAS memiliki ekosistem baja terlengkap, mulai dari fasilitas air, pembangkit listrik, hingga pelabuhan. Namun, untuk menutupi operasionalnya, perusahaan terpaksa menjual sebagian asetnya, seperti 70% saham PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan 49% saham PT Krakatau Tirta Industri kepada PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) senilai Rp 3, 24 triliun.

    Di sisi lain, penanganan Garuda Indonesia melibatkan perombakan struktur pengurus. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Rabu (15/10/2025), Wamildan Tsani dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama dan digantikan oleh Glenny Kairupan. Danantara juga menunjuk dua ekspatriat: Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, serta Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi GIAA.

    Rohan meyakini profesionalisme para eksekutif asing ini akan membawa dampak positif tanpa intervensi politis, serta memberikan peta jalan yang jelas untuk perbaikan.

    Dalam hal permodalan, Danantara menyuntikkan dana segar senilai total US$ 1, 84 miliar, yang terdiri dari US$ 1, 44 miliar modal tunai dan US$ 405 juta dari konversi pinjaman pemegang saham.

    Bersamaan dengan itu, Danantara mengambil alih pembayaran cicilan utang GIAA kepada lessor sesuai perjanjian restrukturisasi diskon 80%. Rohan menjelaskan bahwa sebelumnya, pembayaran ini menggunakan dana APBN karena pendapatan Garuda hanya cukup untuk operasional.

    “Setelah ada Danantara, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak lagi menyetorkan cicilan. Danantara yang harus menyetor. Kalau kami tidak setor, pesawat dilarang terbang, ” jelasnya.

    Ia menekankan bahwa Garuda Indonesia tidak sedang di-bailout terus-menerus, melainkan menjalankan skema cicilan yang telah disepakati dalam perjanjian restrukturisasi.

    Masalah baru muncul terkait rencana penambahan armada pesawat. Rohan menyebutkan, pengiriman pertama pesawat baru dari Boeing diperkirakan baru akan diterima tujuh tahun mendatang. (PERS

    bumn danantara kinerja keuangan restrukturisasi investasi manajemen profitabilitas garuda indonesia
    Danantara

    Danantara

    Artikel Sebelumnya

    Chusnunia Chalim: Perlindungan UMKM Mendesak...

    Artikel Berikutnya

    Richard Mille: Sang Maestro Jam Tangan Mewah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kapolri Tegaskan Personel dan Logistik Dikerahkan ke Lokasi Terisolir Bencana Sumatera
    Bhabinkamtibmas rutin sosialisasikan QR Code Pada Warganya
    Danpos Kartoharjo Pantau Ujian Kompetensi Penjaringan Perangkat Desa Dengan Metode CAT (Computer Assisted Test) Di Desa Pencol   
    Dukung Badan Gizi Nasional Babinsa Dampingi Distribusi MBG Di Sekolah-Sekolah
    Perkuat Sinergitas TNI-POLRI, Babinsa Dan Bhabinkamtibmas Sambangi Warga Perkuat Pondasi Kamtibmas

    Ikuti Kami