
JAKARTA - Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam mempererat sinergi antar kementerian. Menurut Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), momentum ini menjadi krusial dalam mewujudkan program Asta Cita yang berfokus pada pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh penjuru negeri.
AHY mengungkapkan rasa optimisnya bahwa kemajuan yang diraih selama setahun terakhir akan menjadi bekal berharga untuk memastikan program-program pemerintah lebih tepat sasaran, efektif, dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat serta perekonomian nasional.
"Mudah-mudahan segala progres di tahun ini bisa menjadi modal yang lebih baik lagi agar kerja kita semakin tepat sasaran, efektif, berdampak langsung pada masyarakat dan pertumbuhan ekonomi kita, " ujar AHY saat ditemui di sela acara Open House 24 Jam Penuh Kementerian Transmigrasi di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Sebagai garda terdepan dalam sektor infrastruktur dan pembangunan kewilayahan, AHY secara konsisten mendorong penguatan kerja sama strategis di antara lima kementerian yang memiliki peran vital dalam memacu pembangunan ekonomi daerah. Ia menekankan pentingnya jalinan kolaborasi yang erat di antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Transmigrasi.
Rincian kolaborasi tersebut mencakup peran Kementerian ATR/BPN dalam urusan pertanahan dan tata ruang, Kementerian PU dalam penyediaan infrastruktur dasar, dan Kementerian PKP dalam memastikan ketersediaan hunian yang layak. Sementara itu, Kementerian Perhubungan bertugas memperkuat konektivitas antarwilayah, dan Kementerian Transmigrasi di bawah kepemimpinan Menteri Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, menurut AHY, telah menunjukkan progres nyata dalam pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru.
AHY menilai, berbagai langkah terintegrasi yang telah dijalankan oleh kementerian-kementerian terkait menjadi bukti nyata adanya arah pembangunan yang semakin efektif, terukur, dan benar-benar berpihak pada peningkatan taraf hidup masyarakat di berbagai daerah.
Meskipun tidak merinci capaian secara detail, AHY meyakini bahwa tahun pertama kepemimpinan Presiden Prabowo telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi pembangunan yang memberikan dampak nyata dalam penciptaan lapangan kerja, penurunan angka kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan antarwilayah.
Di kesempatan yang sama, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara turut menyoroti salah satu keberhasilan monumental di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, yaitu penyelesaian masalah sertifikat hak milik (SHM) yang tertunda selama puluhan tahun bagi para transmigran.
"Itu banyak sekali para transmigran yang belum mendapatkan sertifikat hak milik. Dan itu prosesnya sudah lama sekali, ada yang 10 (tahun), 20 tahun belum punya sertifikat. Bahkan ada yang 38 tahun belum punya sertifikat, " ujar Mentrans.
Iftitah menambahkan, pemerintah telah berhasil menerbitkan lebih dari 7.000 SHM bagi para transmigran di seluruh Indonesia dalam kurun waktu satu tahun. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini lebih dari sekadar angka, melainkan representasi nyata kehadiran negara dalam memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi para transmigran yang telah lama menanti hak mereka. (PERS)