POLITISI - Sejak tahun 1999, nama Ferdiansyah telah akrab terdengar di Senayan sebagai representasi aspirasi masyarakat. Perjalanannya di kancah politik Indonesia dimulai dengan bergabung bersama Partai Golongan Karya (Golkar) pada tahun 2008, bertepatan dengan selesainya studi sarjana ekonomi yang menjadi fondasi intelektualnya. Pengabdiannya di partai berlambang pohon beringin ini tidak main-main, terbukti dengan posisinya di Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Bidang Kampanye.
Terlahir pada 24 Agustus 1965, Ferdiansyah tumbuh dalam lingkungan keluarga TNI, sebuah latar belakang yang mungkin turut membentuk karakter disiplin dan dedikasinya. Sebelum terjun sepenuhnya ke dunia politik, ia telah mengukir jejak profesional yang beragam. Pengalamannya membentang dari tahun 1989 hingga 1999, menjabat berbagai posisi manajerial di PT Kresna Group, PT Bima Artika Citra, dan PT Bima Intan Kencana. Tak hanya itu, ia juga berbagi ilmu sebagai Dosen di STMIK Muhammadiyah Jakarta (1998-2000) dan menjadi konsultan di STMIK DCI Kota Tasikmalaya serta PT SPKN Katapang, Kabupaten Bandung.
Durasi panjang pengabdiannya di DPR RI menunjukkan konsistensi dan kepercayaan yang diberikan konstituen. Ia telah mewakili daerah pemilihan Jawa Barat (1999–2004), Jawa Barat X (2004–2009), dan kini Jawa Barat XI (2009–sekarang). Saat ini, Ferdiansyah aktif berkontribusi di Komisi X, sebuah bidang yang sangat dekat dengan hatinya, yaitu pendidikan.
Menariknya, sebelum mengabdikan diri di parlemen, Ferdiansyah juga aktif dalam organisasi kemasyarakatan. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen hingga Ketua DPP AMPI periode 1998-2008, serta Ketua DPP KNPI pada tahun 2002. Pengalaman ini tentu memberikannya pemahaman mendalam tentang dinamika masyarakat dan kebutuhan generasi muda.
Perjalanan politik tidak selalu mulus. Bagi Ferdiansyah, tantangan terbesar menjadi politikus adalah bagaimana menginterpretasikan beragamnya pendapat masyarakat dan memperjuangkan aspirasi tersebut secara idealis. Ia mengakui bahwa politik sarat dengan komitmen dalam setiap pengambilan keputusan, dan seringkali kesalahpahaman muncul karena tidak semua lapisan masyarakat memahami proses yang terjadi di balik dinding-dinding DPR RI.
Pandangannya terhadap dunia pendidikan sangat tajam. Ia pernah dipercaya sebagai Menteri Pendidikan Nasional dalam kabinet bayangan yang digagas Kaukus Muda Parlemen, sebuah amanah yang menunjukkan keyakinan pada visi pendidikannya. Ferdiansyah prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini, di mana akses terhadap pendidikan yang memadai belum merata bagi seluruh rakyat.
Pada periode 2014-2019, Ferdiansyah kembali terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Partai Golkar untuk Dapil Jawa Barat XI. Perannya sebagai Penghubung Wilayah III Fraksi Partai Golkar DPR RI semakin memperkuat posisinya dalam menjembatani kepentingan daerah dengan kebijakan nasional.
Ketertarikannya pada bidang pendidikan politik, berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara kian menguat seiring dengan pengalamannya. Ia percaya bahwa pengembangan nilai-nilai tersebut di tengah masyarakat adalah kunci kemajuan bangsa. (PERS)

Updates.