Updates.
POLITISI - Lahir di penghujung tahun 1964, tepatnya 31 Desember, Nasril Bahar adalah sosok politikus yang identik dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Pengabdiannya sebagai wakil rakyat tidak main-main, terbukti dengan dua kali amanah terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara III. Periode pertama ia jalani dari tahun 2009 hingga 2014, melanjutkan estafet perjuangan yang telah dimulai pada periode sebelumnya, 2004-2009, dari dapil yang sama.
Selama dua dekade kiprahnya di Senayan, Nasril Bahar dipercaya partainya untuk berkontribusi di Komisi VI. Bidang yang ditangani sangatlah luas dan krusial bagi roda perekonomian bangsa, mencakup segala hal terkait perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga Standardisasi Nasional. Keterlibatannya juga bermitra erat dengan berbagai kementerian dan lembaga strategis, membuktikan kedalaman pemahamannya dalam isu-isu ekonomi dan bisnis.
Namun, panggung politik bukanlah satu-satunya arena bagi Nasril Bahar. Jiwa pengabdiannya meluas ke berbagai organisasi. Sebagai perantau Minang, ia aktif membangun jembatan silaturahmi dan memperkuat identitas melalui Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM3) Sumatera Utara. Tak hanya itu, ia juga memberikan kontribusi berharga di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumatera Utara sebagai anggota dewan pertimbangan, menunjukkan kepeduliannya pada dunia usaha.
Perjalanan hidup Nasril Bahar tentu tak lepas dari dukungan keluarga. Beliau membina rumah tangga dengan Kilopatra, dan dikaruniai empat permata hati: Muhammad Faisal, Imam Firdaus, Dina Kharina, dan Muhammad Rais Haq. Kehidupan pribadi ini menjadi fondasi sekaligus pengingat akan tanggung jawab yang diemban.
Pendidikan dasar hingga perguruan tinggi ditempuh Nasril Bahar di Medan, mulai dari SD Muhammadiyah 01, SMP Mualimin Muhammadiyah, SMA Negeri 6, hingga meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Latar belakang pendidikan ini menjadi bekal penting dalam mengarungi dunia politik dan bisnis.
Rekam jejak karir organisasinya sangatlah kaya. Sejak tahun 1989, ia telah aktif di Pemuda Muhammadiyah, baik di tingkat Kota Medan maupun Provinsi Sumatera Utara, memegang berbagai posisi strategis. Keterlibatannya juga merambah ke struktur Partai Amanat Nasional (PAN) di Sumatera Utara, menduduki jabatan penting di tingkat DPW maupun DPD. Tak hanya itu, kiprahnya di dunia usaha terlihat dari posisinya sebagai Ketua Forum Pengusaha Muda Muhammadiyah Sumut dan Wakil Ketua Forum Komunikasi Pengusaha Kecil & Menengah Indonesia (FKPKMI) Sumut. Ia juga memimpin Ikatan Keluarga Lawang – Sumatera Utara dan aktif di Ikatan Keluarga Luhak Agam – Sumatera Utara, serta Lembaga Adat BM3 Sumatera Utara.
Pengalaman di Komisi VI DPR RI, yang membidangi industri, perdagangan, BUMN, serta koperasi dan UKM, ditambah dengan perannya di Panitia Anggaran DPR RI, mengukuhkan posisinya sebagai legislator yang berpengalaman dan berintegritas.
Di luar ranah legislatif, Nasril Bahar juga aktif di dunia bisnis sebagai Direktur CV Ridho Mandiri dan juga Direktur Citra Fashion, menunjukkan kemampuannya dalam mengelola usaha dan turut berkontribusi pada perekonomian. (PERS)
