Rohmat Marzuki: Penyuluh Kehutanan Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Transaksi Capai Rp2,9 Triliun

    Rohmat Marzuki: Penyuluh Kehutanan Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Transaksi Capai Rp2,9 Triliun
    Wakil Menteri Kehutanan, Rohmat Marzuki

    JAKARTA - Sungguh membanggakan, upaya gigih para penyuluh kehutanan di seluruh penjuru negeri telah membuahkan hasil manis. Sebanyak 10.050 penyuluh kehutanan, yang telah setia mendampingi 27.136 Kelompok Tani Hutan (KTH) di 38 provinsi, berhasil mencatatkan Nilai Transaksi Ekonomi KTH yang fantastis, mencapai Rp2, 9 triliun.

    Angka gemilang ini terungkap melalui data akurat dari aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Kehutanan (Simluh). Wakil Menteri Kehutanan, Rohmat Marzuki, menyampaikan kabar gembira ini dalam Musyawarah Nasional 2025 yang digelar di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

    “Data aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Kehutanan (Simluh) menunjukkan sebanyak 10.050 penyuluh kehutanan yang tersebar di 38 provinsi telah mendampingi 27.136 KTH dan berhasil mencatatkan Nilai Transaksi Ekonomi KTH sebesar Rp2, 9 triliun, ” ujar Wamen Rohmat Marzuki.

    Kementerian Kehutanan sendiri menggelar Musyawarah Nasional Penyuluhan Kehutanan 2025 dengan mengusung tema yang sangat relevan: “Transformasi Penyuluhan Kehutanan dalam Penguatan Ekonomi Masyarakat untuk Mendukung Pembangunan Kehutanan”. Tema ini menegaskan komitmen kuat untuk menjadikan penyuluhan sebagai motor penggerak kesejahteraan.

    Wamen Rohmat Marzuki menekankan betapa pentingnya peran penyuluhan. “Penyuluhan sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum, merupakan investasi jangka panjang yang lambat laun mengubah perilaku masyarakat, ” tuturnya, menggambarkan bahwa dampaknya tidak hanya sesaat, melainkan transformatif.

    Lebih lanjut, Musyawarah Nasional ini menjadi saksi nyata kontribusi sektor kehutanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Tidak hanya itu, program Perhutanan Sosial juga turut menyumbang Nilai Ekonomi Nasional (NEKON) sebesar Rp1 triliun dari 3.146 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS).

    “Nilai Transaksi Ekonomi Kelompok Tani Hutan (NTE KTH) dan NEKON menjadi indikator keberhasilan penyuluh kehutanan dalam pendampingan masyarakat dan memberikan kontribusi nyata terhadap PDB nasional dari sektor non swasta, ” tegas Rohmat Marzuki, menunjukkan bahwa capaian ini adalah buah kerja keras yang terukur.

    Rinciannya, capaian NTE KTH sebesar Rp2, 9 triliun ini berasal dari aktivitas ekonomi 10.094 Kelompok Tani Hutan yang didampingi oleh 3.138 penyuluh ASN, 6.029 penyuluh swadaya masyarakat, dan 883 penyuluh swasta. Ini menunjukkan kolaborasi yang solid dari berbagai lini.

    “Belum termasuk NEKON dari program Perhutanan Sosial yang mencapai Rp1 triliun dari 3.146 kelompok yang didampingi 2.137 pendamping, dimana 58, 8 persennya adalah penyuluh kehutanan, ” pungkas Rohmat Marzuki, melengkapi gambaran besarnya kontribusi sektor ini. (PERS

    kehutanan ekonomi masyarakat penyuluhan pertanian hutan transaksi pembangunan
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Dana Korupsi Rp13 T Dialihkan ke LPDP, Abdul...

    Artikel Berikutnya

    Sandra Dewi Ajukan Keberatan Sita Aset Perhiasan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bhabinkamtibmas Polsek Parungkuda Polres Sukabumi Sambangi Satpam PT Proswel Jaga Sinergitas Keamanan
    Polsek Cikoneng Kawal Distribusi Bantuan MBG B3, Wujud Kepedulian Polri terhadap Kesejahteraan Masyarakat
    Polsek Cipaku Dukung Persiapan Lomba Desa Berkualitas, Wujud Sinergi Polri dengan Pemerintah Desa untuk Kemajuan Wilayah
    Peran Aktif Polsek Rajadesa dalam Edukasi Anti-Perundungan di Sekolah, Dorong Siswa Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman
    Polsek Cipaku Ajak Warga Dukung Ketahanan Pangan dan Jaga Kamtibmas Melalui Giat Sambang dan Silaturahmi

    Ikuti Kami