POLITISI - Lahir di dataran tinggi Gayo yang sejuk pada 11 Februari 1979, Sugiono memulai perjalanannya dari Takengon, Aceh Tengah. Perjalanan hidupnya kelak akan membawanya melampaui batas-batas daerah kelahirannya, menorehkan jejak signifikan di kancah politik dan diplomasi Indonesia. Sejak tahun 2024, ia dipercaya mengemban amanah sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, sebuah posisi strategis yang menuntut visi jauh ke depan dan pemahaman mendalam tentang dinamika global.
Keterlibatannya dalam dunia politik bukanlah hal baru. Sugiono adalah salah satu kader awal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), bergabung sejak tahun 2008. Dedikasinya pada partai berlambang kepala garuda ini terbukti solid, menjadikannya salah satu pilar penting dalam struktur partai. Kehadirannya sebagai Menteri Luar Negeri dari kalangan partai politik menandai era baru, merupakan yang pertama sejak era Alwi Shihab (1999-2001) dan uniknya, ia juga menjadi Menteri Luar Negeri pertama yang memiliki latar belakang militer.
Sebelum terjun langsung ke dunia diplomasi, Sugiono telah mengukir karier yang mengesankan di parlemen. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024. Keberhasilannya merebut kursi legislatif pada Pemilu 2019 dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah I, yang meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Salatiga, menjadi bukti nyata popularitas dan kepercayaan masyarakat terhadapnya. Prestasi ini kembali terulang pada Pemilu 2024, di mana ia kembali terpilih untuk periode 2024-2029 dari dapil yang sama, menegaskan posisinya sebagai wakil rakyat yang dinamis.
Perjalanan pendidikan Sugiono dimulai dari tanah kelahirannya di Aceh. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Blang Kolak I dan SMP Negeri Blang Kolak I, ia melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Negeri 3 Banda Aceh. Titik balik penting dalam pendidikannya terjadi pada tahun 1994 ketika ia berhasil menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Di institusi yang terkenal dengan pembentukan karakter kepemimpinan ini, Sugiono aktif dalam organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan bahkan pernah dipercaya sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Kelas pada tahun terakhirnya. Lulus dari SMA Taruna Nusantara pada tahun 1997, ia sejajar dengan alumni penting lainnya seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Angkatan V.
Cita-cita menjadi seorang tentara membawanya untuk mendaftar sebagai calon taruna AKABRI. Namun, takdir membawanya melalui jalur yang sedikit berbeda namun tetap mengarah pada pengabdian. Pada saat yang bersamaan, Danjen Kopassus saat itu, Mayor Jenderal TNI Prabowo Subianto, membuka program percontohan yang ambisius: mengirim alumni SMA Taruna Nusantara ke berbagai perguruan tinggi militer di Amerika Serikat melalui beasiswa. Keinginan kuat untuk mengabdi pada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) berpadu dengan kesempatan emas untuk menimba ilmu di luar negeri, mendorong Sugiono mendaftar program tersebut.
Ia berhasil lolos seleksi dan melanjutkan pendidikan sebagai kadet di Norwich University, sebuah institusi militer bersejarah di Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan studinya di sana, Sugiono sempat mencicipi pengalaman bekerja di Negeri Paman Sam sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke Tanah Air. Setibanya di Indonesia, ia mengikuti pendidikan calon perwira TNI (Semapa PK) di Akademi Militer Magelang. Pada tahun 2002, ia dilantik sebagai perwira TNI AD dengan pangkat Letnan Dua dari korps Infanteri, menandai awal pengabdiannya di dunia militer.
Riwayat organisasi Sugiono mencerminkan luasnya keterlibatannya dalam berbagai bidang. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kun Bokator Indonesia dan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sejak 2021. Di ranah politik, ia aktif sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Kaderisasi dan Informasi Strategis DPP Partai Gerindra (2014–2020), Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra (2014–2020), Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (2018–2019), dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua Harian DPP Partai Gerindra (2020–2025).
Karier Sugiono di dunia profesional dan pemerintahan sangat beragam. Ia pernah bertugas sebagai Perwira Pertama (Pama) Kopassus dengan pangkat terakhir Letnan Satu (2002-2004), serta menjadi Sekretaris Pribadi Prabowo Subianto. Pengalaman di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2019–2024) dan sebagai Kepala Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN) (2019–2024) memperkaya pemahamannya tentang isu pertahanan, luar negeri, dan pendidikan. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra MPR RI dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI (2023–2024) sebelum akhirnya dipercaya memegang tampuk kekuasaan sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (2024–sekarang).
Atas dedikasi dan pengabdiannya, Sugiono dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama pada 25 Agustus 2025, sebuah pengakuan tertinggi atas jasa-jasanya bagi bangsa dan negara. (PERS)

Updates.