Dina Syafitri
MALANG - Satu lagi apresiasi tinggi diraih oleh Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M. Kali ini, penghargaan datang dari almamaternya, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH Unbraw), yang menganugerahkan penghargaan Kepemimpinan Publik kepadanya. Pengakuan ini menegaskan jejak langkah beliau dalam membentuk tata kelola kepolisian yang lebih baik, sebuah perjalanan yang tak lepas dari pengalaman dan dedikasi pribadi.
Momen istimewa ini terjadi dalam acara "Sapa Alumni: Silaturahmi dan Pemberian Penghargaan Prominen Alumni dan Pegawai" yang diselenggarakan di Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pada Jumat, 7 November 2025. Bagi Komjen Dedi, penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan pengingat atas komitmennya untuk terus berkontribusi, terutama dalam mewujudkan kepolisian yang profesional, transparan, dan humanis, sejalan dengan semangat Transformasi Polri.
Sebagai seorang lulusan Program Doktor Ilmu Hukum FH Unbraw, Komjen Dedi dikenal sebagai sosok yang tak pernah berhenti belajar dan berinovasi. Beliau secara konsisten mengedepankan kepemimpinan yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan kekuatan kolaborasi. Dorongan untuk membawa perubahan positif dalam pelayanan publik di lingkungan kepolisian adalah visi yang terus beliau perjuangkan, sebuah upaya yang saya yakini sangat menyentuh hati banyak anggota Polri.
Dalam kesempatan yang sama, FH Unbraw juga memberikan penghargaan kategori Penguatan Masyarakat Sipil kepada almarhum Munir Said Thalib, seorang aktivis hak asasi manusia yang juga merupakan alumni FH Unbraw angkatan 1985. Penghargaan ini menjadi wujud penghormatan atas keberanian dan dedikasi almarhum dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan demokrasi di Indonesia. Kisah perjuangan beliau selalu menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk saya pribadi.
Dekan FH Unbraw, Aan Eko Widiarto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemberian penghargaan kepada kedua tokoh tersebut sangatlah bermakna. Beliau melihat adanya semangat yang sama dalam memperkuat nilai hukum, keadilan, dan kemanusiaan, meski menempuh jalur yang berbeda.
"Komjen Dedi Prasetyo menunjukkan kepemimpinan publik yang berintegritas dan efektif di institusi strategis negara, sementara almarhum Munir menginspirasi dengan keberanian moral dan komitmen kemanusiaannya, " ujar Aan Eko Widiarto.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 300 alumni, pimpinan FH Unbraw, pengurus Ikatan Alumni FH Unbraw (IKA FHUB), dan perwakilan universitas ini juga memberikan penghargaan di berbagai kategori lain, seperti Profesional dan Pengembangan Ilmu Hukum. Ketua IKA FHUB, Didik Farkhan Alisyahdi, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antaralumni dan memperkuat kontribusi mereka bagi bangsa. Beliau menambahkan, reputasi sebuah perguruan tinggi memang tercermin dari kiprah para alumninya dalam memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Sejak didirikan pada tahun 1957, FH Unbraw telah melahirkan banyak tokoh nasional yang memberikan kontribusi signifikan di berbagai bidang. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata kualitas pendidikan yang disajikan, dengan sebelas program studi yang dimilikinya, lima di antaranya telah meraih akreditasi "Unggul" dan empat lainnya terakreditasi internasional oleh AQAS. Penghargaan yang diterima Komjen Dedi Prasetyo ini sejatinya adalah pengakuan atas peran penting Polri dalam upaya reformasi dan modernisasi pelayanan publik yang berorientasi pada profesionalisme dan kepercayaan masyarakat. Ini juga merupakan cerminan dari kebijakan strategis Transformasi Polri yang bertujuan memperkuat tata kelola kepolisian agar lebih adaptif, berintegritas, dan responsif terhadap setiap kebutuhan masyarakat.
