POLITISI - Sosok Dadang M. Naser telah mengukir jejak panjang dalam lanskap politik Kabupaten Bandung. Lahir di tengah denyut kota kembang pada 24 Juli 1961, perjalanan hidupnya dipenuhi dedikasi dan ambisi untuk melayani masyarakat. Beliau pertama kali mengemban amanah sebagai Bupati Bandung pada periode 2010-2015, menggantikan estafet kepemimpinan dari Obar Sobarna. Tak berhenti di situ, kepercayaan rakyat kembali diraihnya untuk periode kedua, 2016-2021, membuktikan resonansi kepemimpinannya di hati warga.
Perjalanan akademis Dadang M. Naser menunjukkan kegigihannya dalam menimba ilmu. Setelah menamatkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 11 Bandung pada tahun 1981, beliau menempuh pendidikan tinggi di Universitas Islam Nusantara, meraih gelar sarjana hukum pada tahun 1983. Semangat belajar tak surut, ia kembali melanjutkan studi di Universitas Jenderal Ahmad Yani, memperoleh gelar sarjana ilmu pemerintahan pada tahun 2003. Puncak pencapaian akademisnya diraih melalui pendidikan pascasarjana di Universitas Padjadjaran, di mana beliau meraih gelar magister ilmu politik pada tahun 2014, diikuti dengan gelar doktor ilmu pemerintahan pada tahun 2021. Pendidikan yang dilaluinya tak hanya membekali teori, namun juga membentuk pemahaman mendalam tentang tata kelola pemerintahan.
Akar politik Dadang M. Naser tertanam kuat di Partai Golongan Karya (Golkar). Sejak tahun 1997, beliau telah aktif berkontribusi dalam organisasi ini. Pengabdiannya dimulai dari Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong, sebuah sayap penting Partai Golkar, di mana ia dipercaya memegang tampuk kepemimpinan pimpinan daerah di Kabupaten Bandung. Pada tahun yang sama, jiwa sosialnya juga terpancar melalui keterlibatannya sebagai salah satu pengurus di Palang Merah Indonesia Kabupaten Bandung, menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama.
Titik balik kepemimpinan Dadang M. Naser terukir pada tahun 2010. Beliau memutuskan untuk maju sebagai calon Bupati Bandung, mewakili Partai Golkar, dengan menggandeng Deden Rukman Rumaji sebagai wakilnya. Pasangan Dadang-Deden berhasil memenangkan hati masyarakat, meraih 674.370 suara atau 52, 24 persen dari total suara sah. Kemenangan ini menjadi bukti nyata dukungan publik, meskipun sempat diwarnai gugatan dari pasangan calon lain terkait integritas pemilu. (PERS)

Updates.