Jazuli Juwaini: Dari Pesantren ke Kancah Politik Nasional dan Internasional

    Jazuli Juwaini: Dari Pesantren ke Kancah Politik Nasional dan Internasional
    Jazuli Juwaini

    POLITISI - Jazuli Juwaini, sosok yang lahir di Bekasi pada 2 Maret 1968, telah menapaki jalan panjang dalam dunia politik Indonesia. Pengalamannya yang luas dimulai dari lingkungan pesantren, membentuk karakter dan pandangannya terhadap kehidupan. Sejak tahun 2004, ia telah mengabdikan diri sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), sebuah amanah yang terus dipercayakan kepadanya hingga kini.

    Memulai karir legislatifnya di DPR RI sejak tahun 2004, Jazuli Juwaini awalnya mewakili daerah pemilihan Banten III yang mencakup Tangerang Raya. Sejak tahun 2019, ia beralih mewakili daerah pemilihan Banten II, meliputi Serang dan Cilegon, menunjukkan kemampuannya dalam menjangkau dan melayani konstituen di berbagai wilayah.

    Sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini telah memegang peranan penting. Ia dipercaya menduduki kursi di Komisi I DPR RI, sebuah komisi yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan intelijen, memperlihatkan kedalaman analisanya dalam isu-isu strategis nasional.

    Perjalanan kepemimpinannya di PKS semakin mengukuhkan posisinya. Sejak periode 2014-2019, kemudian berlanjut di periode 2019-2024, dan kini kembali dipercaya untuk periode 2024-2029, Jazuli Juwaini menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS di DPR RI. Posisi ini menempatkannya sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi partai dan rakyat di parlemen.

    Tidak hanya di kancah nasional, kiprah Jazuli Juwaini juga merambah ke tingkat internasional. Beliau aktif sebagai Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia (IIFP), sebuah wadah yang menghimpun para wakil rakyat muslim dari berbagai negara. Ini menunjukkan visinya yang luas dalam membangun jembatan dialog dan kerjasama antar parlemen muslim global.

    Sebelum terjun sepenuhnya ke Senayan, Jazuli pernah mencoba peruntungan di kontestasi daerah. Pada tahun 2008, ia mencalonkan diri sebagai Bupati Tangerang berpasangan dengan Airin Rachmi Diany, namun belum berhasil meraih kemenangan. Kemudian, pada tahun 2011, ia tampil sebagai calon Gubernur Banten, namun kembali belum terpilih.

    Latar belakang pendidikannya yang kuat di lingkungan santri dan pesantren membentuk pondasi moral dan intelektualnya. Lahir di Bekasi, Jawa Barat, pada 2 Maret 1968, dari pasangan KH Juwaini dan Hj Haeriyah, Jazuli menghabiskan masa kecilnya di bawah asuhan kakek dan pamannya setelah ayahnya meninggal dunia di usia yang sangat muda. Sejak dini, ia telah menunjukkan kecerdasan luar biasa, terutama dalam penguasaan kitab-kitab kuning berbahasa Arab.

    Kemampuannya dalam belajar dan menghafal cepat, serta keahliannya dalam membaca kitab dan menyampaikan ceramah agama, telah menjadikannya seorang dai yang kerap diundang di berbagai forum. Bahkan sejak tahun 1996, ceramahnya telah menghiasi layar televisi dan ia kerap diundang untuk memberikan tabligh akbar hingga ke luar negeri, seperti Belanda dan Jepang.

    Bagi Jazuli Juwaini, aktivitas politik adalah bagian tak terpisahkan dari dakwah. Ia meyakini esensi jabatan adalah pelayanan, menjadikan pejabat publik sebagai pelayan umat. Komitmennya sebagai dai tidak pernah surut, jadwal ceramahnya terus bertambah, menjangkau berbagai lapisan masyarakat dari pelosok desa hingga panggung internasional.

    Selama berkiprah di DPR RI, Jazuli Juwaini turut berperan dalam lahirnya berbagai undang-undang krusial. Beberapa di antaranya adalah UU tentang Pornografi, UU tentang Perbankan Syariah, UU Zakat Infaq Shodaqoh, UU Penyelenggaraan Ibadah Haji, serta menjadi Ketua Panja UU Jaminan Produk Halal. Ia juga terlibat dalam perumusan UU Pelayanan Publik, UU Administrasi Kependudukan, dan UU Penanganan Fakir Miskin.

    Tak berhenti di situ, legislative journey-nya juga mencakup undang-undang vital terkait pembangunan demokrasi dan tata kelola negara, seperti Paket UU Politik, UU Penyelenggara Pemilu, UU Ibu Kota Negara DKI Jakarta, UU Pajak dan Retribusi Daerah, UU tentang Pemda, UU tentang Desa, dan UU Aparatur Sipil Negara.

    Di bawah kepemimpinannya, Fraksi PKS menunjukkan konsistensi dalam program-program terobosan yang mendekatkan partai dengan rakyat. Program Hari Aspirasi Rakyat, yang dilaksanakan dua hari dalam seminggu di seluruh tingkatan, meneguhkan komitmen PKS untuk senantiasa hadir di tengah masyarakat.

    Pada ranah internasional, Fraksi PKS di bawah komandonya aktif melakukan diplomasi ke badan-badan PBB seperti UNHCR, Komisi HAM PBB, dan WHO. Tujuannya adalah memperjuangkan hak asasi manusia bagi korban perang dan pengungsi, serta mengadvokasi kemerdekaan Palestina. Inisiatif promosi budaya Indonesia, seperti pengajuan Golok Banten ke UNESCO, juga menjadi bukti perhatian Fraksi PKS terhadap warisan dunia.

    Menatap masa depan, Jazuli Juwaini menegaskan komitmennya untuk terus melayani rakyat melalui program-program yang menyasar sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, pengembangan UMKM, infrastruktur, hingga hunian layak.

    Dedikasinya dalam mencerdaskan masyarakat juga terwujud melalui karya tulisnya. Dr. Jazuli Juwaini telah menerbitkan sejumlah buku yang sarat makna, antara lain "Menunaikan Amanah Umat" (2006), "Otonomi Sepenuh Hati" (2007), "Memimpin Perubahan di Parlemen" (2009), "Revitalisasi Pendidikan Islam" (2011), "Problematika Sosial dan Solusinya" (2012), "Mengawal Reformasi, Mengokohkan Demokrasi" (2015), "Menjadikan Demokrasi Bermakna" (2015), "Ulama dan Pesantren Mewariskan Indonesia Merdeka" (2017), "Dahsyatnya Kekuatan Do’a" (2017), "Risalah Perjuangan Fraksi PKS DPR RI" (2019), "Tarbiyah Iqtishadiyah, Jalan Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat" (2020), "Saudagar di Era Salaf dan Khalaf" (2023), "Oposisi Kritis dan Konstruktif" (2023), dan "Teknologi Informasi Mengokohkan Nasionalisme & Membangun Bangsa" (2024). (PERS

    jazuli juwaini pks dpr ri politik indonesia parlemen dunia dakwah dan politik legislator
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Danramil Banjarangkan dan PNS Kodim Klungkung...

    Artikel Berikutnya

    Arif Rahman: Perjalanan Politik Sang Aktivis...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Awali Bulan Desember Perhutani Banyuwangi Barat Lakukan Pelantikan Pejabat
    Perhutani Probolinggo, Pemkab Probolinggo, dan Perwakilan BI Malang Gelar Penanaman Pohon Bambu di Ranu Segaran
    Bapas Nusakambangan Sambut Peserta Magang, Siap Terjun dalam Kegiatan Pemasyarakatan
    Rutan Demak Ikuti Sosialisasi Pedoman Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular
    Perhutani Banyuwangi Barat Lakukan Monitoring Wisata Gunung Rante untuk Pastikan Wisata Aman dan Nyaman

    Ikuti Kami