POLITISI - Dede Yusuf Macan Effendi, nama yang tak asing lagi di jagat hiburan dan politik Indonesia, telah menorehkan jejak panjang sejak lahir pada 14 September 1966. Perjalanan hidupnya membentang dari layar kaca sebagai aktor, presenter, hingga kini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) selama tiga periode berturut-turut.
Kiprah Dede Yusuf di dunia politik dimulai saat ia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009. Keputusannya hijrah ke Partai Demokrat pada Pilkada 2013 menandai babak baru dalam karier politiknya. Kala itu, ia berpasangan dengan Lex Laksamana untuk memperebutkan kursi Gubernur Jawa Barat, meski belum berhasil meraih kemenangan.
Tak patah arang, Dede Yusuf kembali merajut karier di Senayan pada tahun 2014 melalui Partai Demokrat. Dapil Jawa Barat II menjadi medan pertempurannya, dan ia berhasil terpilih menjadi Ketua Komisi IX DPR RI, mengawal isu kesehatan, ketenagakerjaan, dan BPJS. Prestasi ini berlanjut pada periode 2019-2024, di mana ia dipercaya mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI, membidangi pendidikan, kebudayaan, olahraga, ekonomi kreatif, dan pariwisata.
Semangat belajar tak pernah padam, Dede Yusuf melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar Doktor (S3) bidang Administrasi Publik dari Universitas Padjadjaran. Bekal akademis ini semakin memperkuat posisinya di kancah politik. Pada pemilihan legislatif 2024, ia kembali terpilih untuk ketiga kalinya di dapil yang sama. Periode 2024-2029 ini, ia dipercaya mengemban tugas sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI, yang mencakup urusan pemerintahan dalam negeri, pertanahan, KPU, Bawaslu, Kemenpan RB, serta Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepercayaan publik terhadap Dede Yusuf semakin menguat ketika ia ditunjuk oleh Ketua Umum Partai Demokrat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat untuk masa bakti 2025-2030. Sebuah amanah besar yang menunjukkan pengakuan atas dedikasi dan kontribusinya.
Latar belakang Dede Yusuf yang unik turut membentuk karakternya. Lahir dari pasangan Tammy Effendi, mantan Direktur Taman Ismail Marzuki, dan Rahayu Effendi, seorang penari istana yang kemudian beralih menjadi bintang film, Dede tumbuh dalam lingkungan seni dan budaya. Nama 'Macan' sendiri terinspirasi dari kesuksesan film ibundanya, 'Macan Kemayoran'.
Masa kecil Dede diwarnai pengalaman orang tua yang berpisah, membentuknya menjadi pribadi yang mandiri sejak dini. Ia bahkan sudah berbisnis penyewaan komik di usia 10 tahun. Hobi membaca komik menumbuhkan cita-citanya menjadi pahlawan super, sebuah imajinasi yang kelak ia wujudkan dalam berbagai peran di dunia akting.
Sejak SMP, Dede sudah tekun berlatih beban dan menguasai berbagai cabang bela diri, termasuk Taekwondo hingga tingkat DAN-IV Kukkiwon. Ia bahkan pernah meraih gelar Juara Nasional Taekwondo dan terdaftar sebagai tim nasional Indonesia. Pengalaman ini tak hanya membentuk fisik, tetapi juga mental juangnya yang kelak sangat berguna di dunia politik.
Perjalanan karier Dede Yusuf di dunia hiburan dimulai sebagai pemain figuran, lalu merambah ke dunia model. Debut aktingnya di film 'Catatan Si Boy' membuka jalan baginya. Namun, serial televisi 'Jendela Rumah Kita' yang melambungkan namanya sebagai Jojo. Tak hanya berakting, Dede juga sukses memandu kuis 'Tak Tik Boom' yang menjadi fenomena televisi pada masanya.
Di dunia politik, Dede Yusuf pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013, mendampingi Ahmad Heryawan. Pengalamannya sebagai eksekutif menjadi modal berharga dalam perjalanan kariernya di legislatif.
Kehidupan pribadi Dede Yusuf tak kalah menarik. Pernikahannya dengan Sendy Ramania Wurandani dikaruniai dua orang anak. Ia juga dikenal sebagai figur yang peduli terhadap olahraga, terbukti dengan perannya mendatangkan investor bagi klub Persib Bandung dan menjabat sebagai Duta Persib. Selain itu, Dede aktif dalam Gerakan Pramuka, bahkan terpilih sebagai ketua Kwartir Daerah Jawa Barat dua kali secara aklamasi, dan menerima Lencana Karya Bhakti dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dede Yusuf tak pernah berhenti belajar. Ia menempuh pendidikan tinggi di berbagai jenjang, mulai dari Teknik Industri hingga meraih gelar Doktor di bidang Administrasi Publik. Pendidikan ini memperkaya wawasan dan kemampuannya dalam mengemban tugas-tugas kenegaraan.
Jejak Dede Yusuf di dunia akting terbentang dalam berbagai film dan serial televisi, memerankan beragam karakter yang memukau penonton. Ia juga pernah menjajal dunia penulisan skenario dan penyutradaraan, menunjukkan multidimensionalitasnya.
Dalam sejarah elektoral, Dede Yusuf telah membuktikan konsistensinya. Ia terpilih sebagai anggota DPR RI pada tahun 2004, 2014, 2019, dan 2024, dengan perolehan suara yang terus meningkat. Pengalaman sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2008 juga menjadi bukti kepercayaan masyarakat kepadanya. (PERS)

Updates.