Hasto Kristiyanto: Megawati Sempat Pertanyakan Urgensi Kereta Cepat Whoosh

    Hasto Kristiyanto: Megawati Sempat Pertanyakan Urgensi Kereta Cepat Whoosh
    Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

    JAKARTA – Jalan panjang pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang kini dikenal sebagai Whoosh, ternyata menyimpan catatan kritis sejak awal. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, membocorkan bahwa Ketua Umum partainya sekaligus Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, sempat menyuarakan keraguan mendalam mengenai urgensi proyek ambisius tersebut.

    Hasto mengungkapkan bahwa fokus Ibu Megawati jauh lebih tertuju pada proyek-proyek yang dinilainya menyentuh langsung denyut nadi kehidupan masyarakat. Ia menyebutkan, Megawati lebih menekankan pentingnya pembangunan di sektor pendidikan, penguatan irigasi untuk para petani, serta upaya memastikan ketersediaan pupuk yang krusial bagi ketahanan pangan.

    "Ya kalau kita lihat, kemarin kami laporkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan saya menjadi saksi, bagaimana Ibu Mega berulang kali menyampaikan bahwa apakah rakyat memerlukan kereta api cepat tersebut, " ujar Hasto usai menziarahi makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Minggu (02/10/2025).

    Menurut Hasto, prioritas utama seharusnya diberikan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berdampak luas. Ia melihat, anggaran dan sumber daya yang ada akan lebih bermakna jika dialokasikan untuk hal-hal fundamental.

    "Bukankah kebutuhan-kebutuhan rakyat untuk pendidikan, untuk bendungan-bendungan bagi petani, kemudian untuk menyediakan pupuk pada masa tanam, itu jauh lebih penting, termasuk bagi keperluan pendidikan, kemudian juga bagi kepentingan riset membangun daya bangsa kita. Apalagi saat itu kita lihat ada beberapa perubahan-perubahan kebijakan yang dimulai dari tidak adanya jaminan negara, kemudian berubah ternyata ada jaminan negara, " jelasnya.

    Lebih jauh, Hasto membeberkan bahwa Megawati Soekarnoputri pada masa itu bahkan telah mengusulkan alternatif lain yang dinilainya lebih strategis. Dibandingkan dengan kereta cepat, Megawati lebih menyarankan pembangunan jalur ganda (double track) kereta api. Ide ini didasari pertimbangan bahwa jalur ganda akan memberikan dampak transportasi publik yang lebih merata ke berbagai daerah.

    "Proses penguasaan teknologi, termasuk kereta api cepat, akan lebih hebat lagi kalau dikerjakan oleh anak bangsa. Termasuk, saat itu Ibu Mega mengusulkan daripada kereta api cepat lebih baik untuk membangun double track kereta api. Termasuk, misalnya di Sumatera itu kan perlu terobosan transportasi publik, " tuturnya.

    Hasto menegaskan bahwa PDI Perjuangan secara konsisten telah menyampaikan pandangan mereka mengenai paradigma transportasi publik, termasuk dalam konteks proyek kereta cepat. Ia juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan aspek geologis wilayah Bandung serta kondisi ekonomi masyarakat dalam setiap pembangunan infrastruktur berskala besar.

    "Jadi paradigma transportasi publik bagi kepentingan publik itu jauh lebih dikedepankan. Tetapi ketika saat itu Presiden Jokowi mengambil keputusan, tentu itu keputusan dari presiden. Namun, sebagai partai politik kami telah memberikan masukan-masukan bahkan sampai tiga kali berkaitan hal tersebut, " pungkasnya. (PERS) 

    megawati kereta cepat pdip hasto kebijakan publik transportasi nasional
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Kemenko PM Dorong Petani dan Koperasi Go...

    Artikel Berikutnya

    Richard Mille: Sang Maestro Jam Tangan Mewah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bhabinkamtibmas rutin sosialisasikan QR Code Pada Warganya
    Danpos Kartoharjo Pantau Ujian Kompetensi Penjaringan Perangkat Desa Dengan Metode CAT (Computer Assisted Test) Di Desa Pencol   
    Dukung Badan Gizi Nasional Babinsa Dampingi Distribusi MBG Di Sekolah-Sekolah
    Perkuat Sinergitas TNI-POLRI, Babinsa Dan Bhabinkamtibmas Sambangi Warga Perkuat Pondasi Kamtibmas
    Danposramil Ngariboyo Bersama Forkopimca Ngariboyo Menghadiri Pelaksanaan Kegiatan Penilaian Lomba Siskamling   

    Ikuti Kami