ACEH BESAR - Aceh menyimpan pesona sejarah yang memikat, sebuah aset berharga yang siap diorbitkan menjadi destinasi utama dalam kancah heritage tourism. Anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Kadafi, menyoroti potensi luar biasa ini setelah melakukan kunjungan Panja Pelestarian Cagar Budaya di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, pada Rabu (12/11/2025). Bagi Kadafi, Aceh bukan sekadar provinsi, melainkan gerbang awal peradaban Islam di Nusantara, sebuah narasi kuat yang seharusnya menjadi daya tarik utama.
Beliau mengungkapkan pandangannya dengan penuh keyakinan, bahwa keunikan sejarah Aceh sebagai titik masuk Islam memberikan magnet tersendiri yang sulit ditandingi daerah lain. "Aceh punya magnet tersendiri. Indonesia mayoritas muslim, dan sejarah masuknya Islam pertama kali dari Aceh ini punya nilai luar biasa, " ujarnya kepada Parlementaria di Aceh Besar, Aceh, Rabu (12/11/2025). Pengalaman pribadi saya sebagai seorang yang mengagumi sejarah, melihat potensi ini terbentang di depan mata sungguh menggugah.
Kadafi melihat peluang besar untuk mengoptimalkan warisan sejarah Aceh layaknya kesuksesan wisata religi di daerah lain. Ia mencontohkan Provinsi Lampung yang secara konsisten menjadi magnet bagi peziarah Wali Songo. "Ini juga punya potensi besar bagi Aceh untuk mengembangkan heritage tourism yang berbasis potensi daerah, " kata Politisi Fraksi Partai Gerindra ini, meyakini bahwa konsep serupa dapat diadaptasi dan dikembangkan di Serambi Mekah.
Pengembangan sektor pariwisata budaya, menurut Kadafi, memerlukan fondasi yang kokoh dan kolaborasi erat antarberbagai pihak. Beliau menunjuk contoh sukses negara-negara Eropa, di mana situs cagar budaya tak hanya menjadi saksi bisu sejarah, tetapi juga mampu bertransformasi menjadi pusat ekonomi yang dinamis bagi masyarakat, asalkan ekosistem pendukungnya dikembangkan secara konsisten dan berkelanjutan. (PERS)

Updates.