Updates.
POLITISI - Lahir di tengah denyut nadi Jawa Barat pada 5 Juli 1968, sosok Saan Mustopa, yang akrab disapa Kang Saan oleh rekan-rekannya, kini menorehkan jejak signifikan dalam kancah politik nasional. Per 1 Oktober 2024, ia dipercaya mengemban amanah sebagai salah satu Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk periode 2024-2029. Bersama Puan Maharani, Adies Kadir, Sufmi Dasco Ahmad, dan Cucun Ahmad Syamsurijal, Saan menjadi bagian dari pimpinan parlemen yang akan menavigasi dinamika legislasi bangsa.
Keputusan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menunjuk Saan Mustopa untuk mewakili Fraksi Partai NasDem di kursi pimpinan DPR RI menjadi penanda kepercayaan yang besar. Dalam estafet kepemimpinan ini, Saan mendapat mandat penting untuk mengoordinasikan ruang lingkup tugas bidang Industri dan Pembangunan (KORINBANG). Bidang ini mencakup kerja Komisi IV, V, VI, VII, serta Badan Aspirasi Masyarakat DPR-RI. Ia menggantikan Rachmad Gobel, yang sebelumnya memimpin DPR RI dari Fraksi Partai NasDem pada periode 2019-2024.
Perjalanan politik Saan Mustopa tidak terlepas dari akar aktivisme kemahasiswaannya. Sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), ia kemudian memilih Partai Demokrat sebagai kendaraan politiknya sejak tahun 2007. Di internal partai berlambang mercy ini, Saan aktif di Departemen Kaderisasi DPP Partai Demokrat dan tak jarang dikaitkan dengan kedekatannya dengan Anas Urbaningrum. Di luar panggung politik, Saan juga pernah mengasah kemampuan manajerialnya sebagai Sekretaris Eksekutif Irsed, Office Manager Matmus and Partner, serta Komisaris PT Bangun Bumi Bersatu.
Momentum politik yang mengantarkannya ke Senayan pertama kali diraih pada Pemilu 2009. Ia terpilih sebagai Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat mewakili daerah pemilihan Jawa Barat VII dengan raihan suara signifikan, 60.508 atau 32, 8 persen. Kepercayaan publik kembali ia raih pada masa tugas 2014-2019, menegaskan kiprahnya sebagai wakil rakyat.
Tahun 2010 menandai peran yang lebih strategis baginya ketika diangkat oleh Ketua Umum Anas Urbaningrum untuk menduduki posisi Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat. Namun, ambisinya tidak berhenti di legislatif. Pada tahun 2015, Saan Mustopa berani melangkah ke kontestasi pemilihan Bupati Karawang, berpasangan dengan Iman Sumantri. Pencalonan ini mendapat dukungan kuat dari tiga partai politik: Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Nasional Demokrat.
Meskipun dalam laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK pada Juli 2015 tercatat total kekayaannya mencapai Rp 3, 697 miliar, kontestasi pilkada Karawang menjadi ujian tersendiri. Pasangan Saan–Iman harus puas di posisi kedua dengan 200.509 suara, kalah dari pasangan Cellica Nurrachadiana-Akhmad Zamakhsyari yang keluar sebagai pemenang. Kekalahan di pilkada tidak memadamkan semangat juangnya. Tak lama berselang, ia merapat ke Partai NasDem dan pada 13 Maret 2016, didapuk sebagai Ketua DPW NasDem Provinsi Jawa Barat.
Dedikasi dan kontribusinya di dunia politik juga mendapat pengakuan. Pada tahun 2012, Saan Mustopa dianugerahi penghargaan dari lembaga riset Charta Politika dalam kategori Politisi dari Partai Politik Koalisi Pemerintah. Di sisi kehidupan pribadi, Saan Mustopa telah membangun rumah tangga bersama Ilah Hollilah, M.Si. Sang istri dikenal sebagai Ustadzah, Pembina Majelis Taklim Kabupaten Karawang, dan seorang dosen di fakultas dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin, Banten. Kebahagiaan keluarga mereka lengkap dengan kehadiran seorang putri bernama Zahra Najwa. (PERS)
