Updates.
POLITISI - Sejak tahun 2004, nama Robert Joppy Kardinal telah lekat dengan representasi rakyat Papua di kancah politik nasional. Lahir pada 7 April 1960, politikus senior dari Partai Golongan Karya ini telah mengabdikan dua dekade penuhnya sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), mewakili suara masyarakat dari daerah pemilihan yang kini dikenal sebagai Papua Barat Daya, sebelumnya mencakup wilayah Papua Barat.
Perjalanan politik Kardinal dimulai dari panggung legislatif daerah sebelum akhirnya melangkah ke tingkat pusat. Keterlibatannya di Komisi X DPR RI menunjukkan fokusnya pada isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan, kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif, dan kepemudaan. Pengalamannya yang panjang ini tentu telah memberikannya pemahaman mendalam mengenai tantangan dan potensi yang dimiliki daerah pemilihannya.
Riwayat pendidikannya membentang dari jenjang dasar di SD Stella Maris Sorong, lalu melanjutkan ke SMP dan SMA di lingkungan Don Bosco, baik di Sorong maupun Jakarta. Puncak akademisnya ditorehkan melalui gelar Sarjana (S-1) di bidang Administrasi Bisnis dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Latar belakang pendidikan ini menjadi fondasi penting dalam meniti karier profesionalnya sebelum terjun sepenuhnya ke dunia politik.
Tak hanya di ranah pemerintahan, Kardinal juga aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan. Pengalamannya sebagai Dewan Kehormatan Pemuda Pancasila Jakarta sejak 1988, keterlibatannya di DPP KNPI, hingga peran strategisnya di Barisan Inti AMPG dan SOKSI, menunjukkan dedikasinya yang tak kenal lelah dalam membangun kapasitas diri dan berkontribusi bagi masyarakat.
Sebelum meraih kursi di Senayan, Robert Joppy Kardinal telah menorehkan jejak karier di sektor swasta. Ia pernah menjabat sebagai Asisten Direktur di beberapa perusahaan ternama, bahkan memegang tampuk Direktur Utama di PT Megah Pesona Indo dan PT Prima Karya Semesta. Pengalamannya di dunia bisnis ini kemungkinan besar membentuk perspektifnya dalam merumuskan kebijakan publik yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sejarah elektoralnya menunjukkan konsistensi dukungan dari masyarakat Papua. Sejak Pemilu 2004, ia berhasil terpilih menjadi wakil rakyat, sebuah bukti kepercayaan yang terus diberikan. Pada Pemilu 2024, dengan perolehan suara signifikan sebesar 53.578, ia kembali memastikan posisinya sebagai Anggota DPR-RI dari daerah pemilihan Papua Barat Daya. (PERS)
