POLITISI - Di usianya yang masih sangat muda, 23 tahun, Farah Puteri Nahlia menorehkan sejarah sebagai salah satu politikus perempuan termuda yang berhasil duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk masa bakti 2019-2024. Keberhasilannya menjejakkan kaki di Senayan pada usia tersebut menempatkannya sejajar dengan dua anggota DPR termuda lainnya yang terpilih di usia yang sama.
Terpilih dari Daerah Pemilihan Jawa Barat IX yang mencakup Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Sumedang, Farah diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Ia tak sekadar menang, melainkan membuktikan diri sebagai 'jagoan dapil' dengan mengumpulkan suara terbanyak, mencapai angka fantastis 113.263 suara, melampaui para petahana. Lebih membanggakan lagi, keberadaannya mampu mendongkrak suara PAN di wilayah tersebut hingga dua kali lipat.
Latar belakangnya yang cemerlang tak lepas dari pengaruh sang ayah, Muhammad Fadil Imran, seorang pejabat tinggi kepolisian Republik Indonesia. Selain itu, Farah juga aktif dalam jajaran Dewan Penasehat Ikatan Kerukunan Keluarga Gowa (IKKG Gowa) pusat di Jakarta, menunjukkan komitmennya pada akar budaya.
Di tengah citra politik yang terkadang kaku, Farah justru tampil sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul. Ia tak segan turun langsung ke lapangan, menyapa dan berinteraksi dengan masyarakat. Gaya komunikasinya yang santai dan khas generasi Millennial membuatnya mampu menyampaikan pesan politik dengan cara yang mudah dicerna publik. Baginya, politik bukan sekadar urusan formalitas, melainkan sebuah wadah untuk menyuarakan aspirasi dan membawa perubahan.
Pendidikan menjadi salah satu pilar penting dalam perjalanan hidup Farah. Ia dikenal sebagai pribadi yang mengedepankan ilmu pengetahuan, bahkan meraih gelar S1 dan S2 di London, Inggris, pada usia yang terbilang muda. Pengalaman enam tahun menempuh pendidikan di Negeri Ratu Elizabeth membentuk perspektif globalnya. Sekembalinya ke tanah air, ia tak langsung terjun ke politik, melainkan memilih jalur magang di Direktorat HAM & Kemanusiaan, Kementerian Luar Negeri RI. Pengalaman ini, ditambah dengan dedikasinya sebagai relawan di berbagai organisasi non-profit di bidang kemanusiaan, semakin memupuk keyakinannya untuk berkarier di dunia politik.
Ia berpegang teguh pada filosofi hidup “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”, sebuah prinsip yang ia yakini akan memandu langkah-langkahnya di parlemen untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Salah satu jejak awal yang membanggakan dari kiprah politik Farah adalah keberhasilannya memulangkan TKI asal Subang, Jawa Barat, bernama Een Rohayati, dari Arab Saudi. Tak hanya itu, ia juga berjuang keras mengembalikan hak upah Een yang tidak dibayarkan selama 13 tahun melalui proses hukum di Arab Saudi.
Kini, Farah menduduki posisi strategis sebagai Anggota Komisi I DPR RI, yang membidangi isu-isu krusial seperti Pertahanan, Intelijen, Hubungan Luar Negeri, dan Komunikasi dan Informatika. Bidang ini selaras dengan latar belakang pendidikan dan minatnya yang mendalam. Ia juga aktif sebagai anggota Badan Anggaran DPR RI periode 2019-2024 dan mengemban amanah sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional.
Di luar kesibukannya di dunia politik, Farah juga menyalurkan passion-nya di bidang seni melalui perusahaan rintisan di bidang desain studio, PT. MASA Kreatif Indonesia, yang ia dirikan sejak bangku kuliah. Ini menunjukkan bahwa ia adalah sosok multifaset yang mampu menyeimbangkan karier dan minat pribadi.
Masa remajanya dihabiskan selama enam tahun di London, Inggris, di mana ia menempuh pendidikan mulai dari Sekolah Menengah Atas hingga meraih gelar S2 jurusan Politik dan Hubungan Internasional dari Royal Holloway, University of London, pada usia 21 tahun.
Pendidikan yang Ditempuh:
SD Al Kamal Kebon Jeruk, Jakarta Barat (2001-2007)
SMP Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan (2007-2010)
SMA Sinarmas World Academy (SWA), Tangerang Selatan (2010-2012)
Diploma, University Foundation, David Game College, London - Inggris (2013 - 2016)
S1, Royal Holloway, University of London, London - Inggris (2013 - 2016)
S2 , Royal Holloway, University of London, London - Inggris (2016 - 2017)
Organisasi yang Diikuti:
Dewan Penasehat Badan Pengurus Pusat, Ikatan Kerukunan Keluarga Gowa (IKKG) (2021 - 2026)
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN periode 2020-2025
Anggota Habitat For Humanity Indonesia (2011 - 2012)
Relawan English Teaching Programme (2011 - 2011)
Wakil Bendahara OSIS SMP Al Azhar BSD (2008 - 2009)
Penghargaan yang Diraih:
Principal's Certification of Recognition, Dari: Sinarmas World Academy Jakarta, 2012
Best Student Award & English Award, Dari: Concord College 2011
Certification of Involvement, Dari: Habitat For Humanity indonesia, 2011
(PERS)

Updates.